@agniflams

Saturday, September 3, 2016

Sejarah Menara Eiffel

oleh : Agni Flamiadi / XII MIPA 1 / 3


Menara Eiffel berada di area Champs de Mars ,Paris , Perancis. Nama Eiffel sendiri diambil dari nama insinyur yang merancang menara ini yaitu Gustave Eiffel. Menara ini dibangun antara 1887 sampai 1889 sebagai pintu masuk Exposition Universelle, pameran dunia yang merayakan seabad Revolusi Perancis. Ketika menara ini selesai dibangun tahun 1889, bangunan ini menjadi yang tertinggi di dunia hingga akhirnya dikalahkan oleh Chrysler Building di New York.  
Pada awalnya, Eiffel berencana membangun menara di Barcelona, untuk Pameran Universal 1888, tetapi para pihak yang bertanggung jawab di balai kota Barcelona menganggapnya aneh, mahal, dan tidak cocok dengan kota itu. Setelah penolakan itu, Eiffel mengirim drafnya kepada pihak Pameran Universal di Perancis, dimana ia membangun Menara Eiffel satu tahun kemudian.
Pada saat Eiffel mulai membangun menaranya, banyak orang yang terdiri dari  penulis, seniman, dan arsitek membuat sutau petisi ynag berisi protes akan dibangunnya Menara Eiffel kepada Menteri Tenaga Kerja di Pameran Perancis. Mereka menganggap bahwa menara itu akan terlihat dominan di Kota Paris, sehingga merusak citra kota itu yang terkenal dengan seninya. Namun, Eiffel bersikeras dengan mengatakan bahwa menara rancangannya merupakan simbol kemegahan arsitektur.
Menara ini dibangun dengan bantuan dana dari Pemerintah Perancis  saat itu sebesar 1,5 juta franc. Namun dana ini hanya sebesar kurang dari seperempat perkiraan biaya total pembangunan menara. Maka Eiffel mendirikan perusaan khusus untuk mengelola menara ini untuk mencari dana tambahan ketika itu.  Pada akhirnya, Menara Eiffel dapat selesai dibangun dengan dana total 7.799.401,31 franc di tahun 1889 dan resmi dibuka pada tanggal 31 Maret 1889.
Sebenarnya, Menara Eiffel hanya dimaksudkan untuk berdiri selama 20 tahun dan setelah itu kepemilikan menara ini akan beralih kepada Pemerintah Perancis. Namun, pada waktu itu sedang terjadi Perang kedua di Eropa , sehingga Perancis menggunakan menara ini sebagai menara untuk memancarkan sinyal radio yang berguna untuk  mengganggu peralatan komunikasi radio milik Jerman. Tindakan itu turut diperhitungkan berperan serta pada kemenangan tentara sekutu pada perang Marne tahun 1914 sehingga menara ini menjadi kebanggaan tersendiri.

Sampai sekarang Menara Eiffel menjadi kebanggaan Kota Paris dan Negara Perancis. Sampai sekarang Eiffel merupakan menara pemancar siaran radio tertinggi ketujuh di dunia. Selain menjadi menara pemancar, Eiffel juga menjadi destinasi favorit bagi seluruh wisatawan dunia. 

editor ; Fendy Prayogo / XII MIPA 1 / 16
Share:

Friday, October 4, 2013

Akibat Mabuk Remaja Lakukan Pembunuhan
indosiar.com, Palembang - Karena pengaruh minuman keras seorang remaja tega membunuh kerabatnya sendiri di Palembang. Dalam reka ulang yang digelar Jajaran Polsekta Sebrang Ilir Satu Palembang, Senin (3/03) kemarin terungkap peristiwa pembunuhan yang menimpa korban Mardi warga Jalan Kimarogon Kertapati Palembang pertengahan bulan lalu itu dilatarbelakangi pengaruh minum- minuman keras.
Saat itu tersangka Darmin warga Gotong Royong Kertapati bersama beberapa orang saksi lainnya terlihat mabuk disebuah pos penjagaan Pasar Kertapati. Tanpa alasan jelas usai minum-minuman keras tersebut tersangka langsung kebelakang pasar dan menikam korban Mardi yang agak kebelakang mentalnya. Usai menikam korban, tersangka langsung melarikan diri sedangkan korban sempat lari keluar pasar. Diduga karena kehabisan darah akhirnya korban roboh bersimbah darah persis didepan Pasar Kertapati.

Mayat korban yang terbujur kaku akhirnya diamankan petugas Polsekta Ulu Satu Palembang dan warga sekitar. Eko juga mengingatkan agar para warga dapat menjauhi semua bentuk minuman keras agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya kini tersangka diamankan di Mapolsekta Sebrang Ulu Satu Palembang dan siap menjalani hukuman selama 9 tahun penjara.(Romi dan Baharudin Rahman/Idh)

Dicekoki Narkoba, Remaja Putus Sekolah Digilir Dua Pemuda
08 September, 2012


LUBUKPAKAM- Pupus sudah masa depan remaja putri ini, selain putus sekolah ia juga menjadi korban perbuatan asusila dua pria yang baru ia kenal. Maka tak ayal lagi ia harus menanggung beban moral seumur hidupnya.

Sebut saja namanya Asanti (14) ia harus rela menyerahkan keperawanannya dan rela digilir dua pelaku yang baru dikenalnya, akibat termakan bujuk rayu usai dicekoki narkoba oleh Irfan (23) warga Pasar 13 desa Limau Manis dan temannya Tri Nanda Asmara (21) warga Dusun II A Desa Limau Manis, Kamis (6/9) pukul 23.00 WIB.

Untung saja perbuatan kedua pelaku diketahui orang tua Asanti, dan langsung melaporkannya ke Polsek Tanjungmorawa, Jumat (7/9) kemarin. Selanjutnya, tersangka Tri Nanda Asmara diserahkan orang tua korban, ke PPA (Perlindungan Anak dan Perempuan) Sat Reskrim Polres Deliserdang, sementara tersangka Irfan masih dalam pencarian Polisi (buron).

Perbuatan yang dilarang agama itu terbongkar, karena Asanti semalaman tidak pulang ke rumah ibunya. Setelah dicari kesana-kemari dan berdasarkan informasi, orang tua korban mengetahui kalau remaja putus sekolah ini (Asanti), sebelumnya terlihat berjalan bersama Tri dan Irfan di komplek sekolah yang berada di Desa Limau Manis Kecamatan Tanjungmorawa.

Selanjutnya ibu korban mencari keberadaan anaknya ke rumah Tri dan diketahui bahwa Asanti semalaman bersama Tri dan Irfan di rumah warga yang tidak ditempati lagi, didaerah Pasar 13. Setelah didesak orang tuanya, Asanti mengaku diri nya telah dicabuli Tri dan Irfan sebanyak dua kali.

Kepada petugas di Mapolsek Tanjungmorawa, Asanti mengaku perbuatan cabul itu telah dilakukan Tri sebanyak 2 kali di tempat yang sama. Sedang tersangka Irfan juga sudah mencabuli dirinya sebanyak 2 kali. Asanti juga mengaku awalnya dia hanya bermain-main di rumah kosong itu dan berkenalan dengan Irfan dan Tri.

Setelah malam, Irfan dan Tri bersama teman lainya mengajak Asanti untuk mengkonsumsi sabu-sabu. Usai mengkonsumsi sabu-sabu itu, beberapa temannya pulang ke rumah, sedang Irfan, Tri dan korban memilih menetap tidak pulang sembari tidur-tiduran disana.

Di tempat itulah, korban ditidurkan di salah satu bangku kayu yang telah dipersiapakan pelaku, sembari di rayu tersangka Irfan untuk berhubungan intim layaknya seperti suami-istri. Awalnya korban menolak, namun karena terus rayu dan berjanji akan menikahinya, akhirnya korban pasrah dan terjadilah perbuatan asusila ditempat itu.

Selesai meniduri korban, rupanya rekan Irfan yakni Tri  juga mencabuli remaja putri putus sekolah kelas II SMP itu. Perbuatan cabul untuk yang kedua kalinya, dilakukan kedua pemuda terhadap korban di tempat yang sama dengan cara bergantian, setelah kedua pelaku mengajak korbannya mengkonsumsi sabu-sabu.

Kapolsek Tanjungmorawa AKP Telly Alvin bersama Kanit Reskrim Iptu Adi Alfian, membenarkan adanya seorang tersangka cabul yang diserahkan keluarga korban ke Polsek Tanjungmorawa. Kini tersangka Tri Nanda Asmara dilimpahkan ke Polres Deliserdang, sementara itu tersangka Irfan masih buron. (btr)



Read more: http://www.hariansumutpos.com/2012/09/41076/dicekoki-narkoba-remaja-putus-sekolah-digilir-dua-pemuda#ixzz2gfHrtuif
Share:

Thursday, October 3, 2013

Diganggu Saat Main Game, Remaja Tega Bunuh Ibunya

Liputan6.com, China : Lagi-lagi game online menjadi 'tersangka utama' sebuah tindak kriminalitas. Kali ini bahkan kejadiannya sangat sadis. Seorang gamer remaja berusia 15 tahun asal Hengxian, Guangxi, China dilaporkan tega menusuk ibunya sendiri hingga tewas.

Remaja itu akhirnya menuruti kemauan sang ibu untuk pulang ke rumah. Namun pertengkaran kembali terjadi ketika sang ibu memintanya untuk berhenti bermain game online dan melepaskan anting-anting yang dipakainya.Menurut yang dilansir laman Game in Asia, Kamis (26/9/2013), remaja yang tak disebutkan namanya itu tega membunuh ibunya karena merasa terganggu ketika sang ibu tiba-tiba datang ke warnet (warung internet) tempat ia bermain game online.
Entah apa yang terjadi, sang remaja hilang kendali karena marah dan secara spontan mengambil pisau untuk menusuk ibu kandungnya.
Ironisnya, setelah melakukan pembunuhan tersebut, sang anak justru memutuskan untuk pergi mandi dan kembali ke warnet meneruskan permainan game online-nya tadi. Tak terlihat sedikit penyesalan pun di raut wajah sang anak atas nasib yang menimpa orantuanya sendiri.
Namun kejadian ini mulai terungkap ketika ayah dari remaja tersebut menanyakan kondisi sang ibu. Sang ayah mengaku berkali-kali mencoba menghubungi sang ibu tapi tidak ada jawaban.
Sadar bahwa apa yang dilakukannya adalah sebuah kejahatan besar, akhirnya remaja itu pergi ke kantor polisi dan mengakui segala hal yang telah dilakukannya. (dhi/dew)
Share:

Gara-gara Game Online, Remaja Ini Nekat Bunuh Diri

Liputan6.com, Hong Kong : Video game kerap dituding sebagai salah satu hal yang paling memiliki dampak buruk bagi anak-anak dan remaja. Meski tak sepenuhnya benar, namun sejumlah kejadian yang ada nyatanya memang mengindikasikan hal tersebut.

Remaja yang disebutkan bernama Chen itu tewas setelah melompat dari atap gedung apartemen tempat tinggal keluarganya. Dalam sebuah pesan yang ditinggalkannya, Chen menuturkan bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan.Seperti yang dilansir laman Tech In Asia, Rabu (11/9/2013), seorang remaja berumur 18 tahun asal San Po Kong, Hong Kong dilaporkan nekat mengakhiri hidupnya sendiri gara-gara tertipu transaksi gameonline.
Setelah diselidiki lebih lanjut, pihak kepolisian Hong Kong menemukan fakta yang mengindikasikan bahwa Chen telah menjadi korban penipuan pembelian mata uang virtual yang diperuntukkan bagi keperluan bermain game online.
Pihak kepolisian juga menemukan jejak digital di PC milik Chen yang menginformasikan bahwa ia telah mengirimkan sejumlah uang untuk membeli mata uang virtual. Namun sayang, mata uang virtual yang dibelinya itu tak kunjung masuk ke dalam akun game online milik Chen.
Chen diduga sadar telah menjadi korban penipuan dan merasa malu, hingga akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Pihak kepolisian Hong Kong sendiri hingga saat ini sedang melacak ke mana dan pada siapa sebenarnya Chen membeli mata uang virtual game online tersebut.
Di Hong Kong sendiri, tren game online dianggap sudah sangat merusak generasi muda karena membuat kecanduan dan membuat pemainnya mengesampingkan kepentingan menuntut ilmu. Pemerintah Hong Kong dilaporkan kerap melakukan razia bagi para pelajar yang sedang berada di game center di waktu jam sekolah. Mereka yang tertangkap akan diberi hukuman, bahkan tak menutup kemungkinan mendekam di penjara anak-anak. (dhi/gal)

Gara-gara Game Online, Remaja Ini Nekat Bunuh Diri
Share:

Friday, August 30, 2013

Pada awalnya orang melakukan transaksi jual beli dengan sistem barter. Barter adalah pertukaran barang atau jasa dengan sistem kepercayaan (id.shvoong.com). Namun, dengan seiringnya waktu berjalan, orang pun menjadi merugi karena barang yang ditukar tidak begitu berharga dengan yang diberikan. Maka sistem uang muncul untuk mengatasinya, dengan cara ini kita bisa menukar barang berapapun banyaknya dengan jumlah uang yang berlaku di negara tertentu. Di Lydia (sekarang merupakan suatu tempat di wilayah Turki), logam benda diperkenalkan sebagai uang sekitar 5000 SM sampai dengan 700 SM. Koin dibuat dari peleburan emas dan perak alami yang disebut electrum dan setiap koin memiliki berat jenis sebesar 4,7 gram. Koin ini berfungsi sebagai alat tukar, satuan pembayaran, dan mampu melestarikan nilai. Logam ini digunakan karena sudah tersedia, mudah untuk bekerja, dan dapat didaur ulang. Sejak koin diberi nilai tertentu, orang menjadi lebih mudah untuk membandingkan harga barang.Uang kertas pada awalnya di kenal di Cina sekitar abad ke-9 M. Pada awalnya mereka menggunakan uang kertas atas dasar penopang logam emas dan perak 100%. Kemudian sekitar abad ke-10 M, uang kertas tidak 100% ditopang oleh emas dan perak dan sekitar abad ke-12 M, mereka sudah tidak menggunakan emas dan perak sebagai penopang uang kertas. Dengan adanya uang kertas, penurunan nilai mata uang lebih mudah dikontrol karena memiliki mekanisme. Kemudian, uang kertas terus berkembang di seluruh dunia. Pada 10 Maret 1862 Amerika Serikat pertama kali mengedarkan uang kertas, antara lain pecahan $5, $10, dan $20. Mereka menjadi alat pembayaran yang sah berdasarkan Undang-Undang tanggal 17 Maret 1862. Uang kertas yang digunakan sekarang, bentuk dan sistemnya merupakan hasil dari proses perkembangan yang sangat panjang. Kertas-kertas ini dinamakan bank note, yaitu janji bank untuk membayarkan uang logam kepada pemilik ketika ada permintaan. Uang kertas melewati 4 tahap yang berbeda hingga sampai pada bentuk dan sistemnya sekarang.Fase pertama, ketika volume perdagangan luar negeri semakin luas, keuntungan-keuntungan semakin meningkat, dan harta semakin berkembang. Kemudian, mereka menitipkan uang logam pada penyimpanan-penyimpanan tukang emas, tempat penukaran emas, atau pemuka-pemuka agama untuk menghindari kemungkinan pencurian dan perampokan (sekolahforex.net). Orang-orang yang diberi kepercayaan tersebut kemudian memberikan akta-akta penyimpanan atau nota yang dituliskan sesuai dengan jumlah uang logam yang dititipkan. Akta ini sendiri bukan uang, karena tidak bersifat diterima secara luas dan tidak mungkin digunakan untuk membayar pembelian. Akta ini hanya digunakan sebagai bukti penyimpanan dan untuk melakukan transfer uang dari satu tempat ke tempat lain. Fase kedua, dalam fase ini penulisan akta mengalami perubahan. Pada fase pertama akta dituliskan berdasarkan jumlah dari simpanan logam emas atau perak, sedangkan pada fase ini, seseorang yang menitipkan uang logam kemudian menerima akta dengan jumlah titipan dan ditulis pada akta jaminan pembayaran. Pemegang akta pun tidak perlu membubuhkan tanda tangan untuk melakukan transaksi. Fase ketiga, kepercayaan orang-orang semakin tumbuh terhadap kertas-kertas yang diterbitkan oleh lembaga keuangan. Mereka menggunakannya untuk melaksanakan kontrak transaksi langsung tanpa merujuk ke lembaga keuangan untuk menukarnya dengan uang logam. Dalam kenyataannya, lembaga keuangan menemukan bahwa sebagian besar kertas-kertas ini berada dalam peredaran tanpa ditukarkan dengan uang logam. Contohnya, jika lembaga keuangan menemukan setiap 20 potong kertas hanya satu kertas ditukarkan, artinya ratio penukaran adalah 5%. Lembaga keuangan dapat menambah ratio ini untuk cadangan dan menjaga kepercayaan orang-orang, lalu menyimpan 10% dari uang-uang logam itu. Ini berarti 90% dari kertas-kertas tidak memiliki saldo uang logam karena 100 kertas dibanding 10 potong uang logam. Jumlah uang kertas semakin banyak yang tidak ada penopangnya. Ketika orang-orang mulai merasakan penipuan yang terjadi, mereka kemudian segera menukarkan uang kertasnya ke uang logam, namun tak segampang itu sehingga menimbulkan kekacauan, dan kondisi memburuk. Negara terpaksa menerbitkan uang kertas tanpa penopang untuk meredam kekacauan.Fase keempat, peristiwa Perang Dunia I tahun 1914 yang menyebabkan kerugian besar dalam semua aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi, membuat peredaran mata uang logam emas memburuk, serta kebutuhan pemerintah terhadap pembiayaan perang yang bertambah. Semua itu membuat negara-negara menahan saldo emas yang mereka miliki dan mencegahnya keluar. Kemudian, uang kertas tidak dapat ditukar dengan emas. Uang kertas memiliki beberapa kelebihan, antara lain mudah dibawa, membawa uang kertas berisiko lebih kecil, biaya penerbitan lebih kecil, kemungkinan untuk menerbitkannya dalam tipe-tipe bertingkat yang sesuai dengan volume interaksi dagang yang berbeda-beda. Keputusan Negara-negara menerbitkan uang kertas tanpa penopang emas ternyata membuat uang kertas dengan bebas diterbitkan. Negara dengan bebasnya mencetak uang kertas dan bahkan akhir-akhir ini banyak uang kertas palsu. Dari sini menimbulkan banyak kekurangan dari uang kertas. Diantara kekurangan uang kertas adalah risiko kekacauan dalam kegiatan keuangan dan kegiatan internasional karena system uang kertas tidak menjamin stabilitas nilai tukar seperti jaminan pada emas. Resiko penerbitan uang yang berlebihan dan akibatnya seperti inflasi keuangan yang menyebabkan kenaikan harga-harga dan kekacauan kondisi masyarakat. Satu lagi jenis uang yang sekarang beredar di masyarakat, yakni uang bank atau yang lebih kita kenal dengan Giro, yang termasuk uang bank, antara lain rekening giro yang kita kenal sekarang dan deposit-deposit di bank-bank dagang (Supriatna et al. , 120). Uang jenis ini berkembang di nagara-negara maju dimana tradisi perbankan semakin mengalami peningkatan yang signifikan. Di Inggris, peredaran uang bank ini mencapai 98%, di Amerika 95%, dan di Jerman sekitar 85%. Cek-cek itu sendiri bukan uang bank, tetapi sebagai media peredaran. Sedangkan, uang bank adalah deposit-deposit dan rekening giro dan itu tidak lain adalah sebagai tanda bukti.Dari berbagai cerita dan sejarah mengenai uang dan mata uangnya, dapat dilihat bagaimana pondasi dari lahirnya mata uang itu sendiri adalah permasalahan yang ada pada transaksi ekonomi di dunia. Peran barter yang awalnya menjadi sebuah bentuk transaksi yang lazim dilakukan di masa lalu, dianggap kurang efektif mengingat besarnya transaksi yang dilakukan dan barang yang dibarterkan. Uang menjadi sebuah pencerahan dalam kehidupan bertransaksi di dunia. Perkembangan ekonomi yang ada di dunia secara langsung telah mengintervensi perkembangan mata uang yang ada di dunia. Transaksi perekonomian yang melintasi batas berbagai negara, menuntut keefektifan dan kepraktisan dari transaksi tersebut, mengingat kehidupan globalisasi yang menuntut dunia seakan mampu berada dalam saku yangportable dan mampu dibawa kemana saja, dengan adanya uang, maka transaksi yang dilakukan tidak harus dibayar dengan bertukar barang yang kemungkinan memaan biaya produksi lebih tinggi daripada pemenuhan kebutuhan yang terpenuhi terhadap barang yang ditransaksikan. Secara tidak langsung, mata uang dan globalisasi memiliki ikatan satu sama lain dan membentuk dua premis yang berkaitan. Perkembangan yang ada pada mata uang disebabkan oleh  tuntutan globalisasi yang semakin lama menuntut kepraktisan dan dengan adanya mata uang, maka perjalanan globalisasi terlebih di bidang ekonomi telah membuat proses globalisasi pada irisan lebih rinci dalam liberalisasi di bidang ekonomi menjadi satu hal yang dirasakan, namun tidak disadari perkembangan dan konjungsinya.      
Share:
Pada awalnya orang melakukan transaksi jual beli dengan sistem barter. Barter adalah pertukaran barang atau jasa dengan sistem kepercayaan (id.shvoong.com). Namun, dengan seiringnya waktu berjalan, orang pun menjadi merugi karena barang yang ditukar tidak begitu berharga dengan yang diberikan. Maka sistem uang muncul untuk mengatasinya, dengan cara ini kita bisa menukar barang berapapun banyaknya dengan jumlah uang yang berlaku di negara tertentu. Di Lydia (sekarang merupakan suatu tempat di wilayah Turki), logam benda diperkenalkan sebagai uang sekitar 5000 SM sampai dengan 700 SM. Koin dibuat dari peleburan emas dan perak alami yang disebut electrum dan setiap koin memiliki berat jenis sebesar 4,7 gram. Koin ini berfungsi sebagai alat tukar, satuan pembayaran, dan mampu melestarikan nilai. Logam ini digunakan karena sudah tersedia, mudah untuk bekerja, dan dapat didaur ulang. Sejak koin diberi nilai tertentu, orang menjadi lebih mudah untuk membandingkan harga barang.Uang kertas pada awalnya di kenal di Cina sekitar abad ke-9 M. Pada awalnya mereka menggunakan uang kertas atas dasar penopang logam emas dan perak 100%. Kemudian sekitar abad ke-10 M, uang kertas tidak 100% ditopang oleh emas dan perak dan sekitar abad ke-12 M, mereka sudah tidak menggunakan emas dan perak sebagai penopang uang kertas. Dengan adanya uang kertas, penurunan nilai mata uang lebih mudah dikontrol karena memiliki mekanisme. Kemudian, uang kertas terus berkembang di seluruh dunia. Pada 10 Maret 1862 Amerika Serikat pertama kali mengedarkan uang kertas, antara lain pecahan $5, $10, dan $20. Mereka menjadi alat pembayaran yang sah berdasarkan Undang-Undang tanggal 17 Maret 1862. Uang kertas yang digunakan sekarang, bentuk dan sistemnya merupakan hasil dari proses perkembangan yang sangat panjang. Kertas-kertas ini dinamakan bank note, yaitu janji bank untuk membayarkan uang logam kepada pemilik ketika ada permintaan. Uang kertas melewati 4 tahap yang berbeda hingga sampai pada bentuk dan sistemnya sekarang.Fase pertama, ketika volume perdagangan luar negeri semakin luas, keuntungan-keuntungan semakin meningkat, dan harta semakin berkembang. Kemudian, mereka menitipkan uang logam pada penyimpanan-penyimpanan tukang emas, tempat penukaran emas, atau pemuka-pemuka agama untuk menghindari kemungkinan pencurian dan perampokan (sekolahforex.net). Orang-orang yang diberi kepercayaan tersebut kemudian memberikan akta-akta penyimpanan atau nota yang dituliskan sesuai dengan jumlah uang logam yang dititipkan. Akta ini sendiri bukan uang, karena tidak bersifat diterima secara luas dan tidak mungkin digunakan untuk membayar pembelian. Akta ini hanya digunakan sebagai bukti penyimpanan dan untuk melakukan transfer uang dari satu tempat ke tempat lain. Fase kedua, dalam fase ini penulisan akta mengalami perubahan. Pada fase pertama akta dituliskan berdasarkan jumlah dari simpanan logam emas atau perak, sedangkan pada fase ini, seseorang yang menitipkan uang logam kemudian menerima akta dengan jumlah titipan dan ditulis pada akta jaminan pembayaran. Pemegang akta pun tidak perlu membubuhkan tanda tangan untuk melakukan transaksi. Fase ketiga, kepercayaan orang-orang semakin tumbuh terhadap kertas-kertas yang diterbitkan oleh lembaga keuangan. Mereka menggunakannya untuk melaksanakan kontrak transaksi langsung tanpa merujuk ke lembaga keuangan untuk menukarnya dengan uang logam. Dalam kenyataannya, lembaga keuangan menemukan bahwa sebagian besar kertas-kertas ini berada dalam peredaran tanpa ditukarkan dengan uang logam. Contohnya, jika lembaga keuangan menemukan setiap 20 potong kertas hanya satu kertas ditukarkan, artinya ratio penukaran adalah 5%. Lembaga keuangan dapat menambah ratio ini untuk cadangan dan menjaga kepercayaan orang-orang, lalu menyimpan 10% dari uang-uang logam itu. Ini berarti 90% dari kertas-kertas tidak memiliki saldo uang logam karena 100 kertas dibanding 10 potong uang logam. Jumlah uang kertas semakin banyak yang tidak ada penopangnya. Ketika orang-orang mulai merasakan penipuan yang terjadi, mereka kemudian segera menukarkan uang kertasnya ke uang logam, namun tak segampang itu sehingga menimbulkan kekacauan, dan kondisi memburuk. Negara terpaksa menerbitkan uang kertas tanpa penopang untuk meredam kekacauan.Fase keempat, peristiwa Perang Dunia I tahun 1914 yang menyebabkan kerugian besar dalam semua aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi, membuat peredaran mata uang logam emas memburuk, serta kebutuhan pemerintah terhadap pembiayaan perang yang bertambah. Semua itu membuat negara-negara menahan saldo emas yang mereka miliki dan mencegahnya keluar. Kemudian, uang kertas tidak dapat ditukar dengan emas. Uang kertas memiliki beberapa kelebihan, antara lain mudah dibawa, membawa uang kertas berisiko lebih kecil, biaya penerbitan lebih kecil, kemungkinan untuk menerbitkannya dalam tipe-tipe bertingkat yang sesuai dengan volume interaksi dagang yang berbeda-beda. Keputusan Negara-negara menerbitkan uang kertas tanpa penopang emas ternyata membuat uang kertas dengan bebas diterbitkan. Negara dengan bebasnya mencetak uang kertas dan bahkan akhir-akhir ini banyak uang kertas palsu. Dari sini menimbulkan banyak kekurangan dari uang kertas. Diantara kekurangan uang kertas adalah risiko kekacauan dalam kegiatan keuangan dan kegiatan internasional karena system uang kertas tidak menjamin stabilitas nilai tukar seperti jaminan pada emas. Resiko penerbitan uang yang berlebihan dan akibatnya seperti inflasi keuangan yang menyebabkan kenaikan harga-harga dan kekacauan kondisi masyarakat. Satu lagi jenis uang yang sekarang beredar di masyarakat, yakni uang bank atau yang lebih kita kenal dengan Giro, yang termasuk uang bank, antara lain rekening giro yang kita kenal sekarang dan deposit-deposit di bank-bank dagang (Supriatna et al. , 120). Uang jenis ini berkembang di nagara-negara maju dimana tradisi perbankan semakin mengalami peningkatan yang signifikan. Di Inggris, peredaran uang bank ini mencapai 98%, di Amerika 95%, dan di Jerman sekitar 85%. Cek-cek itu sendiri bukan uang bank, tetapi sebagai media peredaran. Sedangkan, uang bank adalah deposit-deposit dan rekening giro dan itu tidak lain adalah sebagai tanda bukti.Dari berbagai cerita dan sejarah mengenai uang dan mata uangnya, dapat dilihat bagaimana pondasi dari lahirnya mata uang itu sendiri adalah permasalahan yang ada pada transaksi ekonomi di dunia. Peran barter yang awalnya menjadi sebuah bentuk transaksi yang lazim dilakukan di masa lalu, dianggap kurang efektif mengingat besarnya transaksi yang dilakukan dan barang yang dibarterkan. Uang menjadi sebuah pencerahan dalam kehidupan bertransaksi di dunia. Perkembangan ekonomi yang ada di dunia secara langsung telah mengintervensi perkembangan mata uang yang ada di dunia. Transaksi perekonomian yang melintasi batas berbagai negara, menuntut keefektifan dan kepraktisan dari transaksi tersebut, mengingat kehidupan globalisasi yang menuntut dunia seakan mampu berada dalam saku yangportable dan mampu dibawa kemana saja, dengan adanya uang, maka transaksi yang dilakukan tidak harus dibayar dengan bertukar barang yang kemungkinan memaan biaya produksi lebih tinggi daripada pemenuhan kebutuhan yang terpenuhi terhadap barang yang ditransaksikan. Secara tidak langsung, mata uang dan globalisasi memiliki ikatan satu sama lain dan membentuk dua premis yang berkaitan. Perkembangan yang ada pada mata uang disebabkan oleh  tuntutan globalisasi yang semakin lama menuntut kepraktisan dan dengan adanya mata uang, maka perjalanan globalisasi terlebih di bidang ekonomi telah membuat proses globalisasi pada irisan lebih rinci dalam liberalisasi di bidang ekonomi menjadi satu hal yang dirasakan, namun tidak disadari perkembangan dan konjungsinya.      
Share:
Pada awalnya orang melakukan transaksi jual beli dengan sistem barter. Barter adalah pertukaran barang atau jasa dengan sistem kepercayaan (id.shvoong.com). Namun, dengan seiringnya waktu berjalan, orang pun menjadi merugi karena barang yang ditukar tidak begitu berharga dengan yang diberikan. Maka sistem uang muncul untuk mengatasinya, dengan cara ini kita bisa menukar barang berapapun banyaknya dengan jumlah uang yang berlaku di negara tertentu. Di Lydia (sekarang merupakan suatu tempat di wilayah Turki), logam benda diperkenalkan sebagai uang sekitar 5000 SM sampai dengan 700 SM. Koin dibuat dari peleburan emas dan perak alami yang disebut electrum dan setiap koin memiliki berat jenis sebesar 4,7 gram. Koin ini berfungsi sebagai alat tukar, satuan pembayaran, dan mampu melestarikan nilai. Logam ini digunakan karena sudah tersedia, mudah untuk bekerja, dan dapat didaur ulang. Sejak koin diberi nilai tertentu, orang menjadi lebih mudah untuk membandingkan harga barang.Uang kertas pada awalnya di kenal di Cina sekitar abad ke-9 M. Pada awalnya mereka menggunakan uang kertas atas dasar penopang logam emas dan perak 100%. Kemudian sekitar abad ke-10 M, uang kertas tidak 100% ditopang oleh emas dan perak dan sekitar abad ke-12 M, mereka sudah tidak menggunakan emas dan perak sebagai penopang uang kertas. Dengan adanya uang kertas, penurunan nilai mata uang lebih mudah dikontrol karena memiliki mekanisme. Kemudian, uang kertas terus berkembang di seluruh dunia. Pada 10 Maret 1862 Amerika Serikat pertama kali mengedarkan uang kertas, antara lain pecahan $5, $10, dan $20. Mereka menjadi alat pembayaran yang sah berdasarkan Undang-Undang tanggal 17 Maret 1862. Uang kertas yang digunakan sekarang, bentuk dan sistemnya merupakan hasil dari proses perkembangan yang sangat panjang. Kertas-kertas ini dinamakan bank note, yaitu janji bank untuk membayarkan uang logam kepada pemilik ketika ada permintaan. Uang kertas melewati 4 tahap yang berbeda hingga sampai pada bentuk dan sistemnya sekarang.Fase pertama, ketika volume perdagangan luar negeri semakin luas, keuntungan-keuntungan semakin meningkat, dan harta semakin berkembang. Kemudian, mereka menitipkan uang logam pada penyimpanan-penyimpanan tukang emas, tempat penukaran emas, atau pemuka-pemuka agama untuk menghindari kemungkinan pencurian dan perampokan (sekolahforex.net). Orang-orang yang diberi kepercayaan tersebut kemudian memberikan akta-akta penyimpanan atau nota yang dituliskan sesuai dengan jumlah uang logam yang dititipkan. Akta ini sendiri bukan uang, karena tidak bersifat diterima secara luas dan tidak mungkin digunakan untuk membayar pembelian. Akta ini hanya digunakan sebagai bukti penyimpanan dan untuk melakukan transfer uang dari satu tempat ke tempat lain. Fase kedua, dalam fase ini penulisan akta mengalami perubahan. Pada fase pertama akta dituliskan berdasarkan jumlah dari simpanan logam emas atau perak, sedangkan pada fase ini, seseorang yang menitipkan uang logam kemudian menerima akta dengan jumlah titipan dan ditulis pada akta jaminan pembayaran. Pemegang akta pun tidak perlu membubuhkan tanda tangan untuk melakukan transaksi. Fase ketiga, kepercayaan orang-orang semakin tumbuh terhadap kertas-kertas yang diterbitkan oleh lembaga keuangan. Mereka menggunakannya untuk melaksanakan kontrak transaksi langsung tanpa merujuk ke lembaga keuangan untuk menukarnya dengan uang logam. Dalam kenyataannya, lembaga keuangan menemukan bahwa sebagian besar kertas-kertas ini berada dalam peredaran tanpa ditukarkan dengan uang logam. Contohnya, jika lembaga keuangan menemukan setiap 20 potong kertas hanya satu kertas ditukarkan, artinya ratio penukaran adalah 5%. Lembaga keuangan dapat menambah ratio ini untuk cadangan dan menjaga kepercayaan orang-orang, lalu menyimpan 10% dari uang-uang logam itu. Ini berarti 90% dari kertas-kertas tidak memiliki saldo uang logam karena 100 kertas dibanding 10 potong uang logam. Jumlah uang kertas semakin banyak yang tidak ada penopangnya. Ketika orang-orang mulai merasakan penipuan yang terjadi, mereka kemudian segera menukarkan uang kertasnya ke uang logam, namun tak segampang itu sehingga menimbulkan kekacauan, dan kondisi memburuk. Negara terpaksa menerbitkan uang kertas tanpa penopang untuk meredam kekacauan.Fase keempat, peristiwa Perang Dunia I tahun 1914 yang menyebabkan kerugian besar dalam semua aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi, membuat peredaran mata uang logam emas memburuk, serta kebutuhan pemerintah terhadap pembiayaan perang yang bertambah. Semua itu membuat negara-negara menahan saldo emas yang mereka miliki dan mencegahnya keluar. Kemudian, uang kertas tidak dapat ditukar dengan emas. Uang kertas memiliki beberapa kelebihan, antara lain mudah dibawa, membawa uang kertas berisiko lebih kecil, biaya penerbitan lebih kecil, kemungkinan untuk menerbitkannya dalam tipe-tipe bertingkat yang sesuai dengan volume interaksi dagang yang berbeda-beda. Keputusan Negara-negara menerbitkan uang kertas tanpa penopang emas ternyata membuat uang kertas dengan bebas diterbitkan. Negara dengan bebasnya mencetak uang kertas dan bahkan akhir-akhir ini banyak uang kertas palsu. Dari sini menimbulkan banyak kekurangan dari uang kertas. Diantara kekurangan uang kertas adalah risiko kekacauan dalam kegiatan keuangan dan kegiatan internasional karena system uang kertas tidak menjamin stabilitas nilai tukar seperti jaminan pada emas. Resiko penerbitan uang yang berlebihan dan akibatnya seperti inflasi keuangan yang menyebabkan kenaikan harga-harga dan kekacauan kondisi masyarakat. Satu lagi jenis uang yang sekarang beredar di masyarakat, yakni uang bank atau yang lebih kita kenal dengan Giro, yang termasuk uang bank, antara lain rekening giro yang kita kenal sekarang dan deposit-deposit di bank-bank dagang (Supriatna et al. , 120). Uang jenis ini berkembang di nagara-negara maju dimana tradisi perbankan semakin mengalami peningkatan yang signifikan. Di Inggris, peredaran uang bank ini mencapai 98%, di Amerika 95%, dan di Jerman sekitar 85%. Cek-cek itu sendiri bukan uang bank, tetapi sebagai media peredaran. Sedangkan, uang bank adalah deposit-deposit dan rekening giro dan itu tidak lain adalah sebagai tanda bukti.Dari berbagai cerita dan sejarah mengenai uang dan mata uangnya, dapat dilihat bagaimana pondasi dari lahirnya mata uang itu sendiri adalah permasalahan yang ada pada transaksi ekonomi di dunia. Peran barter yang awalnya menjadi sebuah bentuk transaksi yang lazim dilakukan di masa lalu, dianggap kurang efektif mengingat besarnya transaksi yang dilakukan dan barang yang dibarterkan. Uang menjadi sebuah pencerahan dalam kehidupan bertransaksi di dunia. Perkembangan ekonomi yang ada di dunia secara langsung telah mengintervensi perkembangan mata uang yang ada di dunia. Transaksi perekonomian yang melintasi batas berbagai negara, menuntut keefektifan dan kepraktisan dari transaksi tersebut, mengingat kehidupan globalisasi yang menuntut dunia seakan mampu berada dalam saku yangportable dan mampu dibawa kemana saja, dengan adanya uang, maka transaksi yang dilakukan tidak harus dibayar dengan bertukar barang yang kemungkinan memaan biaya produksi lebih tinggi daripada pemenuhan kebutuhan yang terpenuhi terhadap barang yang ditransaksikan. Secara tidak langsung, mata uang dan globalisasi memiliki ikatan satu sama lain dan membentuk dua premis yang berkaitan. Perkembangan yang ada pada mata uang disebabkan oleh  tuntutan globalisasi yang semakin lama menuntut kepraktisan dan dengan adanya mata uang, maka perjalanan globalisasi terlebih di bidang ekonomi telah membuat proses globalisasi pada irisan lebih rinci dalam liberalisasi di bidang ekonomi menjadi satu hal yang dirasakan, namun tidak disadari perkembangan dan konjungsinya.      
Share:
Flag Counter

BTemplates.com

Follow me! @agniflams
Powered by Blogger.